|
Lokasi: Tebing Breksi |
Menunggu
Bosan. Lama. Malesin.
Kayaknya kata-kata itu pas banget untuk menggambarkan saat pertama kali denger kata menunggu. Entah itu mulai dari menunggu angkot, bus, kereta, jemputan, nungguin temen pas janjian, nunggu hasil ujian, nunggu hasil seleksi, sampe nungguin jodoh
((hehe :D))..
Tapi sebenernya menunggu itu merupakan waktu yang paling menyenangkan menurutku siih..
Why? simple answer: karena
menunggu = waktu luang.
((kok bisa gitu?))
Gini niih..
Dari sekian waktu yang kita punya - jika ditotal - butuh sekian waktu untuk tidur malam, ibadah, makan, dan aktivitas umum pribadi sehari-hari dan sebagian besar waktu udah kita pakai untuk aktivitas utama alias aktivitas peran, such as mahasiswa atau pelajar yang harus kuliah, praktikum ((anak sains pasti ngerti betapa praktikum cukup menguras waktu dari hal-hal menyenangkan belum lagi laporannya yang tulis tangan, hehe)), ngerjain tugas, nge-organisasi, dan belajar ujian, lain lagi dengan yang statusnya udah jadi karyawan; kerja, lembur, dan lain-lain deh ya.. So, sepakat buat bilang menunggu adalah anugerah dari Sang Maha Pengasih, Allah yang ngasih nikmat waktu luang ke kita. Waktu luang bisa berarti nikmat dan bisa jadi ujian. tergantung dari sisi sebelah mana kita melihatnya dan sudut pandang siapa.
Pernah denger "Ada dua kenikmatan yang membuat manusia tertipu, nikmat kesehatan dan waktu senggang". Itu bukan quotes guys, tapi hadits. Yang berarti bahwa itu merupakan kata-kata dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi bisa dibilang Rasul sudah mengingatkan kita sebelumnya tentang melenakan dan kemungkinan adanya bahaya dari waktu luang itu. Karena dari sedikitnya waktu "menunggu" yang menghampiri kita, actually bisa kita gunakan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang positif dan produktif.
Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Pernah suatu ketika di sebuh forum saya ditanya oleh pengisi acara "
berikan hal yang sangat berharga yang bisa kita lakukan hanya dalam 1 menit!" Otak saya mulai sedikit bingung dengan maksud dan jawaban yang diinginkan. Then ternyata simple thing again, dalam satu menit sebenarnya kita bisa membaca alquran 1 halaman (buat yang udah terbiasa, bisa; tapi buat yang belum mungkin beberapa ayat kali yaa), menambah hafalan 1 ayat, membaca 1 lembar buku, bahkan ada yang bilang bisa khatam alquran 3 kali
((woow!!)) (tentunya dengan taktik yang pernah dipakai Ali bin Abi Thalib, bahwa membaca 3 surat terakhir Al Quran sama dengan khatam Alquran).
Bener juga kaan?
Itu baru satu menit..
Lah kita dikasih waktu nunggu berapa lama? So, menunggu bukan hal yang sia-sia kok
((termasuk nunggu si dia datang ke rumah, hehe)) Gak akan sia-sia kalu kita melakukan hal yang
positif dan produktif.
Yaaa kalau pas nunggu jemputan atau nungguin temen isenglaah buat baca-baca buku. kalau ngga ada buku kamu bisa baca majalah atau koran dengan cara beli dulu di abang-abang jualan koran yang biasanya di lampu merah, selain kamu bisa dapet bacaan kamu juga bisa "nglarisin" mereka. Atau kalau kamu ngga mau keluar uang bisa tuh paling ngga siapin satu novel/komik/buku apa aja di tas kamu buat antisipasi kalau-kalau kamu harus nunggu. Eiiits, dibilang ngga canggih dan ngga adaptasi dengan teknologi? yaa bolehlaah siapin e-book di gadget kamu, lebih simpel dan praktis kaan.. (karena sebenernya minat baca masyarakat Indonesia masih rendah dan ini salah satu yang bikin Indonesia masih jadi negara berkembang)
Awalnya mungkin aneh dan sedikit ada rasa diliatin, itu mungkin karena emang membaca kurang membudaya di masyarakat kita.. tapi so what gitu looh, aku sih ngga peduli. selama aku ngga merugikan dan mengganggu hak orang lain yaa ga masalah, hehe..
Boleh juga lhoo buat baca Quran
((kalau mau yang bener-bener bernilai ibadah, bukan berarti baca novel/komik/bacaan lain ga ibadah siih.. yaa you know-laah yang aku maksud)) Cuma kalau baca quran harus sedikit hati-hati juga dengan kondisi hati untuk menjaga niat ikhlas dan ngga sampai riya'. Kalau takut diliatin karena jelas banget bentuk Al qurannya mungkin aplikasi Quran di gadget kamu jadi pilihan yang tepat banget..
Yang paling mudah banget siih yaa dzikir. hehe.. itu amalan yang jelas ibadahnya, ada anjurannya, ga pake duit, ga pake alat (tasbih kan bukan alat yang wajib buat dzikir), cuma modal otak, hati dan niat aja.
Itu simple thing yang cukup positif dan produktif
((menurutku bangett)) yang bisa dilakuin pas nunggu yang jeda waktunya ga terlalu lama. Positif dan produktif itu kan ga ada aturannya, selama bermanfaat untuk pelakunya yaa ga masalah. Toh kita juga udah cukup gede untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Karena tidak selamanya orang yang pegang gadget sedang menyia-nyiakan waktunya, dan ga selamanya orang yang diem aja juga sedang tidak mengerjakan apa-apa
((kan kalo dzikir cukup diem bisa,hehe))
Konsep
menunggu=waktu luang sebenarnya bisa juga dipakai dalam hal menunggu jodoh. Banyak hal yang sebenernya bisa kita lakukan sambil menungu Sang Pangeran yang kita idamkan datang dengan menunggangi kuda putihnya..
((hehe, kayak di dongen aja)). Mulai dari memperbaiki diri dan mempersiapkan diri. Memperbaiki diri ga cuma soal ibadah dan iman aja kok, memperbaiki diri juga bisa tentang memperbaiki karakteristik/kepribadian. Bisa juga mempersiapkan diri dengan cara belajar memahami tentang arti penting dan makna pernikahan itu sendiri, hak-kewajiban-peran-tanggung jawab isteri/suami, parenting, memasak mungkin, belajar cari duit alias kerja, dan belajar yang lainnya deh..
Menunggu juga bisa kita isi untuk berdoa. Mungkin Allah ngasih waktu "menunggu" memang dikhusukan buat kita untuk berdoa, meminta keputusan terbaik dengan cara yang baik dan sopan keopada Tuhan..
((contohnya dalam hal menunggu hasil seleksi atau ujian, berlaku juga buat nunggu jodoh sih..))
So, gunakan waktu luang kita dengan cara yang menyenangkan dan positif-produktif. Entah dengan cara yang bagaimana kita sendiri yang tahu mana yang memang bagus dan baik buat kita dan mana yang bener-bener ngga berguna. Dan sebenernya ada hal yang paling inti dari menunggu itu sendiri,
Hidup ini juga sebenarnya adalah tentang menunggu, sebuah hal pasti yang entah kapan datangnya, yaitu menunggu kematian. Saatnya untuk bertanya kepada diri sendiri sudahkah kita mengisi waktu "menunggu" kematian kita dengan cara yang seharusnya?
((di depan cermin))
Menunggu itu pilihan, but you cn do better than that.